Drama jalur romantika
Malam itu adalah malam dimana sabarku
mengosong
Kita dijalan malam
Kira-kira pukul sebelas malam
Kita bermain drama lagi, tapi peran
yang kita mainkan malam itu adalah drama kolosal kuno
Seperti anak kecil saja
Aku tak tahu mana yang bejana mana yang
harus disalahkan atau dibenarkan
Atau mungkin salah yang ingin
dibenarkan
Orang bilang manusiawi. Dasar manusia
Aku habis atau dia yang habis termakan
ego dan emosi
Apalah itu namanya
Yang jelas aku tak senang keadaan ini
Dalam bercinta tak selalu jalur yang
tersentuh lurus dan indah
Ada kalanya menanjak, menurun dan
berliku
Disitulah seniman cinta menamakan
romantika
Aku tak tahu dengan nama apa jalur ini
Yang jelas keramahan tak lagi memihak
mala itu
Malam hampir habis, dukung pagi yang
dingin bintang tak lagi banyak
Tapi malam seperti enggan berlalu
untukku
Seperti jangkar yang tak ingin lepas
dari karang
Seperti itulah malam mengikatku
Merasa paling bendera adalah sefat
manusia kesetanan
Itulah sifatku malam itu. Ya kesetanan.
Tapi entah ada berapa setan yang
menyaksikan dan bertepuk bertepuk tangan
Dia juga kesetanan, entah setan macam
apa yang merangkul kami
Cinta itu seperti barang kotor
Cinta itu memang barang kotor
Tapi aku suka
Buktinya aku mencintai dia
Cinta bukan perkara di- tapi me-
Aku mencintaimu
Dan seketika dalam tubuh yang kesetanan
aku masih teringat Tuhanku
Semoga aku dicintai-Nya dan ya.
0 komentar:
Posting Komentar